a. Baja karbon (Plain Carbon Steel)
Baja karbon mempunyai kandungan 0, 5%- 1, 5% karbon. Baja karbon jarang digunakan untuk cutting tool, sebab kemampuannya yang terbatas. Kekerasan baja karbon akan menurun pada suhu 2500C (5230 K), sehingga bisa digunakan pada kecepatan pemotongan yang rendah. Baja ini umumnya digunakan untuk memotong bahan- bahan yang lunak semacam light metal. Baja karbon ialah bahan yang paling tua yang digunakan sebagai cutting tool semenjak abad ke- 18.
b. Baja perkakas paduan (Alloyed Tool Steels)
Baja paduan ialah baja karbon yang ditambah dengan unsur- unsur paduan semacam:
Tungsten (T), Molybdenum (M), Vanadium (Va), Cobalt (Co), serta Chromium (Cr). Baja paduan mempunyai kecepatan potong sedang. Baja paduan mengandung 0, 7% karbon. Baja paduan ini digunakan sejak awal abad ke19. Ada dua macam baja perkakas paduan, yaitu
1. baja perkakas paduan rendah (low alloyed tool steels/ SS) yang memiliki kekerasan yang menurun pada suhu4000C (6730K).
2. baja perkakas paduan tinggi (high alloyed tool steels/ HSS)yang kekerasannya akan menurun pada 600°C (8730K).
c. Paduan tuang paduan bukan besi (Cast Nonferrous Alloy Tool Bits)
Paduan ini terutama mempunyai kandungan chrom, cobalt serta wolfram yang dibentuk dengan metode pengecoran. Paduan ini mempunyai kecepatan potong 30%- 100% lebih tinggi daripada HSS, kekerasannya tinggi, ketahanan terhadap keausan besar, sehingga sanggup digunakan hingga temperatur 8000 C (10730 K), namun sifatnya rapuh dan tidak seulet HSS. Baja paduan ini mengandung 2% C. Nama yang lazimnya digunakan antara lain: Stellite, Tantung Rex Alloy, J Metal.
d. Karbida (Cemented Carbides/ Sintered Tool)
Karbida dihasilkan dengan metode metalurgi serbuk (powder metallurgy), dimana serbuk logam wolfram karbida serta cobalt dikempa untuk membentuk, setelah itu lewat proses sintering dalam tungku atmosfer hidrogen padatemperatur 15500 C, dan diselesaikan dengan operasi penggerindaan. Perkakas karbida yang mempunyai kandungan 94% wolfram karbide serta 6% cobalt cocok digunakan untuk memotong besi cor serta seluruh bahan kecuali baja. Khusus untuk memotong baja, karbida yang digunakan mempunyai kandungan 82% tungsten carbide, 10% titanium, 8% cobalt dengan kekerasan 75- 90 HR. Kecepatan potongnya 3 kali lebih kilat daripada HSS. Kekerasannya akan menurun pada temperatur 900 0 C (1173 0K). Tungsten carbide umumnya digunakan untuk besi tuang, logam nonferrous, plastik, karet. Sebaliknya tungsten- titanium serta tantalum- titanium carbide biasanya digunakan untuk baja. Karbida mulai digunakan sejak tahun 1930 pada proses produksi dengan kapasitas tinggi.
e. Keramik (Cutting Ceramics/ Alumina Base Ceramic ataupun Cermet)
Keramik dihasilkan lewat metode metalurgi serbuk (powder metallurgy) aluminium oksida (Al2, O3) aengan titanium, kromium oksida ataupun magnesiumoksida yang dicampurkan dengan bahan perekat kaca. Kecepatan potongnya 2 kali lebih kilat daripada karbida. Sifatnya sangat keras, rapuh, serta tahan aus. Kekerasannya akan menurun pada temperatur 13000C (15730 K). Keramik biasanya digunakan pada proses pemesinan semi finishing serta finishing pada benda kerja besi tuang (besi cor) ataupun logam keras Iainnya. Keramik mulai digunakan sebagai bahan cutting tool semenjak tahun 1950.
f. Cubic Boron Nitride (CBN)
Cubic boron nitride ialah bahan cutting tool yang mempunyai sifat ketahanan aus serta kekuatan potong yang sangat besar, mendekati kekerasan intan. Bahan ini umumnya digunakan sebagai bahan pengasah pada batu gerinda.
g. Intan (Diamona)
Intan digunakan pada pahat mata tunggal untuk pemotongan ringan dan untuk mengerjakan benda- benda yang memerlukan kecepatan tinggi (10 kali lebih kilat daripada pahat lain ataupun kecepatannya lebih dari 1000 m/ menit) serta permukaannya yang sangat baik (kedalaman potong 0, 02- 0, 06 milimeter). Sifatnya sangat keras, rapuh, tahan aus namun biayanya sangat mahal. Kekerasannya akan menurun pada temperatur 9000 C (11730K). Intan digunakan untuk memotong benda kerja yang susah dipotong dengan bahan cutting tool yang lain, maupun untuk pemotongan ringan dengan kecepatan besar pada bahan yang lebih lunak dengan ketelitian serta mengutamakan penyelesaian permukaan (surface finishing) yang baik. Biasanya, intan digunakan untuk memproses plastik, karet keras, karbontekan, serta alumunium dengan kecepatan potong 300- 1500 meter/ men. Intan pula digunakan untuk melapisi roda gerinda, untuk cetakan penarikan kawat kecil, serta dalam operasi penggerindaan dan pemolesan